“Lebih besar pasak dari pada tiang” yahh
inilah pribahasa yang sering kita dengar ketika
mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia dulu kira-kira materinya tentang
majas dan pribahasa. Arti dari pribahasa itu kurang lebih adalah “lebih besar
pengeluaran dari pada penghasilan”. Yupss mungkin banyak orang yang mengalami
itu dan saya tak malu untuk mengakui sayalah salah satunya…. Terkadang gaji
yang hanya 1,6jt itu tak cukup untuk membiayai hidup saya satu bulannya.. padahal
saya menikmati gaji itu sendiri tidak ada yang meminta kepada saya, walau
terkadang ada pengeluaran mendadak tapi itu ngga lah banyak. Hanya ada satu
tanggungan cicilan motor tersayang dan bayar kos tiap bulannya. Padahal klo
diinget nih ya, tanggungan itu sudah saya rasakan sejak gaji masih 1,3jt waktu
itu gaji saya cukup-cukup saja dan kenapa ketika gaji naik saya masih tidak
juga bisa menabung? Ternyata benar kalau ada efek dari kenaikan pendapatan
kebanyakan orang sulit untuk mengendalikan diri dan saya salah satunya, ketika
pendapatan naik pos pengeluaran sayapun bertambah, hal inilah yang menyebabkan
saya selalu merasa kekurangan gaji, selalu berharap gaji naik.. padahal
perusahaan tidaklah semudah itu menaikkan gaji mereka juga melihat porsi kerja
kita bukan porsi penghabisan kita ya kan???
Nah pasti diantara pengunjung blog saya
sekarang ini, pasti ada yang punya pengalaman seperti saya.. ketika saya
mengalami situasi seperti ini saya coba
mencari solusinya di om google
ketemulah saya dengan solusi yang menurut saya bisa diterapkan dalam kehidupan
saya dan mungkin dalam kehidupan anda juga. Solusi ini dari pakar perencana keuangan
bernama Ahmad Gozali. Ketika itu dia Tabloid Wanita Indonesia ada yang menulis
pertanyaan untuk beliau dengan permasalahan yang hampir sama dengan yang saya
alami. Untuk lebih jelas tentang pertanyaannya klik disini ya..
Dan jawaban dari Pak Ahmad Gozali adalah
Mungkin ini
masalah klise yang dihadapi oleh banyak orang. Karenanya wajar sekali jika kita
pas-pasan atau bahkan merasa kurang. Tapi bukan berarti hal ini membuat kita
berputus asa dan merasa dibatasi. Tapi jadikanlah hal ini sebagai motivasi bagi
Anda untuk mengelola, termasuk mencari, uang dengan lebih baik lagi.
Poin penting dalam
mengelola keuangan dengan baik adalah mengatur pengeluaran dengan prioritas
yang baik. Karena kalau tidak diatur prioritasnya, dengan uang yang terbatas,
bisa jadi akan ada pos pengeluaran tertentu yang terpaksa harus berhutang
karena sudah kehabisan uang sebelum gajian.
Aturlah selalu pos
pengeluaran Anda sebagai berikut. Prioritas pertama pengeluaran Anda adalah untuk
membayar cicilan hutang, misalnya cicilan kartu kredit. Pos ini sangat penting
karena jika tidak dibayar dengan disiplin akan menambah beban bunga yang harus
Anda bayar. Prioritas selanjutnya yaitu setoran tabungan rutin dan premi
asuransi. Biasakanlah untuk selalu bisa menabung setiap bulan. Walaupun sedikit
yang penting rutin dan konsisten. Setelah kedua prioritas tersebut Anda
keluarkan, baru gunakan sisanya untuk biaya hidup yang lainnya.
Satu hal yang
penting untuk diperhatikan yaitu penggunaan kartu kredit. Jangan jadikan kartu
kredit sebagai alat bayar yang menggantikan uang yang tidak miliki. Tapi
jadikanlah kartu kredit sebagai pengganti uang yang tidak dibawa, bukan yang
tidak dimiliki. Artinya, pastikan Anda memiliki kemampuan untuk membayar
kembali penggunaan kartu kredit. Sebagai gantinya, buatlah dana cadangan yang
khusus disiapkan untuk pengeluaran yang tidak terduga atau di luar anggaran
bulanan Anda.
Mungkin hal ini
semua tidak bisa diterapkan sekaligus secara drastis dalam rumah tangga Anda.
Karena mengelola keuangan adalah masalah kebiasaan. Mulailah dengan mengatur
prioritas anggaran dengan mendahulukan cicilan hutang dan tabungan. Sedangkan
untuk masalah hutang kartu kredit, selesaikan secara bertahap sambil menstop
sementara pemakaiannya. Dengan selesainya hutang kartu kredit, maka Anda bisa
memiliki uang lebih untuk digunakan untuk yang lain. Sedangkan kartu kredit
digunakan hanya untuk keadaan darurat saja.
Nah tips dari pak
ahmad ini sudah coba saya terapkan dalam kehidupan saya, dan hasilnya lumayan
kini saya tidaklah selalu merasakan kekurangan lagi ada beberapa persen dari
pehasilan tersebut yang bisa saya sisihkan.