Tulisan ini saya buat ketika kemarin sore saya
bertemu dengan Iluh (hmmm ini wanita spesial
tapi tak pake telur dalam hidup saya) dan dia menceritakan sekitar dua minggu yang lalu seorang lelaki
sebut saja namanya pak par menelpon untuk memesan sparepart mesin fotokopi
bernama asy blade untuk mesin fotocopy tapi karena saat itu stock dikantor cabang
itu kosong maka pak part memutuskan untuk menunggu barang datang tanggal 16 juli
tapi ditunggu-tunggu pak part itu tak jua mengambil barangnya kekantor jadi Iluh
menjual barang tersebut kepada konsumen lain yang juga membutuhkan. Nah tanggal
25 juli kamren pak part menelpon kenomor handphone pribadinya bukan ke telpon
kantor saat itu Iluh tidak bawa
handphone kekantor jadi dia tidak bisa angkat telpon dari bapak tersebut.
Kira-kira jam empat sore istri pak part itu telpon kekantor dan dijawab oleh
Iluh, pada saat itulah wanita tersebut langsung marah dan manilai kalau bisnisnya
tidak berjalan lancar karena keterlambatan ketersedian barang dari perusahaan
tempat Iluh bekerja, dan dia mengatakan kalau bisnisnya bukanlah bisnis
main-main dan sebagai konsumen dia