Postingan ini kutulis sebagai ugkapan
syukur dari dalam lubuk hati yang paling dalam... dalam banget sampai kiranya
ngga bisa keukur dalamnya.. Yahhhh puji syukur kupanjatkan pada Tuhanku Ida
Sang Hyang Widhi Wasa karena sampai saat ini di detik ini aku masih bisa diberi
kesempatan untuk berbafas, berfikir, berkata dan berbuat di dunia ini. Mencoba
untuk selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari keharinya
walaupun aku sadar bahwa dalam kehisupan ini kita sebagai manusia tidaklah pernah
luput dari noda dan dosa.
Banyak orang bilang kalau nafas ini adalah
titipan dari yang Maha Kuasa dan kita sebagai pihak yang menerima titipan tidak
pernah tahu kapan akan di ambil kembali olehNya. Mulai awal tahun 2012 ini ada
dua kejutan menyesakkan yang aku terima... Kejutan berita diambilnya kembali
nafas yang dititipkan Tuhan kepada beberapa orang yang sungguh teramat sangat
kami cintai. Berawal dari kepergian Ratu Kakyang (Kakek) yang begitu aku
cintai, sebagai cucu yang tidak tinggal serumah dengan beliau rasanya ada
sesuatu yang belum bisa aku persembahkan sampai tiba masanya beliau harus
menghadap Tuhan, sebagai cucu tertua aku merasa tidak
bisa menjadi apa-apa
tidak sehabat beliau yang pejuang. Namun sesungguhnya dibilang sedih jangan
ditanya lagi sedih ini tidaklah terkira tapi disisi lain aku ikhlas bahwa sudah
saatnya beliau kembali mengingat masanya ada didunia ini mungkin sudah habis,
aku percaya pada reinkarnasi aku percaya semua manusia akan terlahir kembali
untuk menebus dosa-dosanya dan inilah pijakanku untuk mengikhlaskan kepergian
beliau karena sudah habis masanya beliau menebus dosanya di dunaia ini.
Kepergian kakek sudah perlahan mulai bisa
kuterima, namun selang beberapa bulan kemudian tepat dihari ualang tahunku,
disaat aku bersuka cita merayakan kebahagian, sebuah kabar yang membuat duniaku
terasa terbalik... sepupuku gus ngurah meninggal dunia.. diusia yang masih muda
bahkan sangat muda bahkan keturunanpun belum punya. Meninggal karena kecelakaan
yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu dari hari kematiannya. Tak ada
satupun yang menduga almarhum akan pergi secepat itu mengingat setelah
kecelakaan dia sehat dan mampu berjalan bahkan sempat mengumpat dokter yang
dengan sengaja tidak menjahit lukanya yang masih menganga.. Kembali lagi inilah
kuasa Tuhan. Tidak pernah terduga dan tak bisa diduga, jika tuhan berkehendak
apapun bisa terjadi..Sedih rasanya bila teringat bagaimana dulu dekatnya kami
sebagai saudara, lalu secara tiba-tiba dia harus pergi untuk selamanya pergi
untuk tidak kembali lagi. Memang benar jika ada pertemuan pastilah ada
perpisahan.. tapi berpisah yang secepat itu kadang juga membuatku mesarasakan
sesuatu, sesuatu yang mengganjal sesuatu yang seakan membuatku tak rela… dalam
doa selalu kutitipkan permintaan pada Tuhan aga almarhum bisa tenang disana tak
ingin sekalipun aku menangis karena ku yakin air mata hanya akan menghambat
jalannya menuju tempat yang abadi di surga.
Memang begitulah hidup penuh dengan sesuatu
yang tak terduga, termasuk kita tak akan pernah menduga kapan kiranya kita akan
kembali kehadapanNya. Semasih diberi titipan nafas syukurilah sebagai anugerah
yang terindah, yang sudah sepatutnya kita jaga dan berdayakan untuk
menghasilakan sesuatu yang berguna minimal untuk diri sendiri dan orang-orang yang
kita cinatai.