Photobucket

Syukurku Pada-Nya

Kamis, 14 Juni 2012 · Posted in ,


Postingan ini kutulis sebagai ugkapan syukur dari dalam lubuk hati yang paling dalam... dalam banget sampai kiranya ngga bisa keukur dalamnya.. Yahhhh puji syukur kupanjatkan pada Tuhanku Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena sampai saat ini di detik ini aku masih bisa diberi kesempatan untuk berbafas, berfikir, berkata dan berbuat di dunia ini. Mencoba untuk selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari keharinya walaupun aku sadar bahwa dalam kehisupan ini kita sebagai manusia tidaklah pernah luput dari noda dan dosa. 
Banyak orang bilang kalau nafas ini adalah titipan dari yang Maha Kuasa dan kita sebagai pihak yang menerima titipan tidak pernah tahu kapan akan di ambil kembali olehNya. Mulai awal tahun 2012 ini ada dua kejutan menyesakkan yang aku terima... Kejutan berita diambilnya kembali nafas yang dititipkan Tuhan kepada beberapa orang yang sungguh teramat sangat kami cintai. Berawal dari kepergian Ratu Kakyang (Kakek) yang begitu aku cintai, sebagai cucu yang tidak tinggal serumah dengan beliau rasanya ada sesuatu yang belum bisa aku persembahkan sampai tiba masanya beliau harus menghadap Tuhan, sebagai cucu tertua aku merasa tidak
bisa menjadi apa-apa tidak sehabat beliau yang pejuang. Namun sesungguhnya dibilang sedih jangan ditanya lagi sedih ini tidaklah terkira tapi disisi lain aku ikhlas bahwa sudah saatnya beliau kembali mengingat masanya ada didunia ini mungkin sudah habis, aku percaya pada reinkarnasi aku percaya semua manusia akan terlahir kembali untuk menebus dosa-dosanya dan inilah pijakanku untuk mengikhlaskan kepergian beliau karena sudah habis masanya beliau menebus dosanya di dunaia ini.
Kepergian kakek sudah perlahan mulai bisa kuterima, namun selang beberapa bulan kemudian tepat dihari ualang tahunku, disaat aku bersuka cita merayakan kebahagian, sebuah kabar yang membuat duniaku terasa terbalik... sepupuku gus ngurah meninggal dunia.. diusia yang masih muda bahkan sangat muda bahkan keturunanpun belum punya. Meninggal karena kecelakaan yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu dari hari kematiannya. Tak ada satupun yang menduga almarhum akan pergi secepat itu mengingat setelah kecelakaan dia sehat dan mampu berjalan bahkan sempat mengumpat dokter yang dengan sengaja tidak menjahit lukanya yang masih menganga.. Kembali lagi inilah kuasa Tuhan. Tidak pernah terduga dan tak bisa diduga, jika tuhan berkehendak apapun bisa terjadi..Sedih rasanya bila teringat bagaimana dulu dekatnya kami sebagai saudara, lalu secara tiba-tiba dia harus pergi untuk selamanya pergi untuk tidak kembali lagi. Memang benar jika ada pertemuan pastilah ada perpisahan.. tapi berpisah yang secepat itu kadang juga membuatku mesarasakan sesuatu, sesuatu yang mengganjal sesuatu yang seakan membuatku tak rela… dalam doa selalu kutitipkan permintaan pada Tuhan aga almarhum bisa tenang disana tak ingin sekalipun aku menangis karena ku yakin air mata hanya akan menghambat jalannya menuju tempat yang abadi di surga.
Memang begitulah hidup penuh dengan sesuatu yang tak terduga, termasuk kita tak akan pernah menduga kapan kiranya kita akan kembali kehadapanNya. Semasih diberi titipan nafas syukurilah sebagai anugerah yang terindah, yang sudah sepatutnya kita jaga dan berdayakan untuk menghasilakan sesuatu yang berguna minimal untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita cinatai.



Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.