Bunner besar Fun Bike yang bertema Bike To Nature with Radar Buleleng dalam
rangka memperingati HUT Radar Buleleng ke 1 masih terpampang di depan kantor
meskipun eventnya sudah lewat tapi entah kenapa cruw Radar Buleleng belum
mencabutnya. Setiap melihat bunner tersebut kembali mengingatkanku pada
kejadian minggu tanggal 23 september 2012 lalu.
Ya… aku adalah salah satu orang yang
ikut dalam kegiatan bersepeda itu. Dari pertama lihat balihonya hasrat untuk
ikut sudah menggebu… (tapi ngga sampai
koprol sambil bilangg wawww…) karena yang pertama kulihat bukan acaranya
dalam rangka apa tapi lihat hadiahnya… yaitu 6 buah sepeda polygon, 1 buah LCD
TV dan 1 Buah Kulkas… dan kebetulan salah satu dari hadiah tersebut yaitu
sepeda adalah barang yang kuimpikan untuk di beli agar si biru sepeda
kesayanganku bisa pensiun atau bisa ku wariskan untuk adikku di kampung. Saking
semangatnya sampai bela-belain ngerayu adik dede biar bisa ikut biar nanti
diacaranya aku ada teman dan ngga celingak celinguk ngga karuan. Adik dede
bilang mau ikut jadi aku bela-belain juga beli tiga tiket dengan alasan agar
kesempatan menang semakin besar hehehehe….
Singkat cerita nih… saking
semangatnya untuk ikutan acaranya radar buleleng tanggal 23, tanggal 22 aku
sengaja tidur lebih cepat dari biasanya biar besoknya bisa bangun pagi. Karena
pantai pelabuhan tempat acara lumayan jauh dari tempatku kos. Trims a lot buat
someone special yang sudah rela ngebangunin jam 4 subuh plus nyiapin sarapan
dan secangkir kopi hangat penambah semangat. Jemput adik dede kemudian ngegoes
dari kos ketempat acara. Sampai disana bisa bersyukur karena banyak langganan pemilik toko yang kukenal juga
ikutan jadi seneng aja bisa bersepeda bersama meskipun cuma aku yang pakai merk
sepeda yang bukan seponsor dari acara itu.
Setelah bersepeda tibalah saat
pengundian hadiah… seperti lagunya girl band Blink “dagdigdug hatiku, dagdigdug jantungku” rasanya sama ketika hampir
11 tahun yang lalu untuk pertama kalinya menyatakan cinta pada si dia… hahayyyy
nostalgia masa Abege kambuh walauupun sekarang masih abege sih tapi ada
lanjutan tua nya… wkwkwkw… trereeerenggggggggggggg nomor kupon ku kesebut…
wuihhhh langsung loncat kegirangan sambil dalam hati berkata “suksma Hyang Widi telah mendengar dan
mewujudkan harapan hamba” naiklah aku kepanggung… beuuhhhhh serasa jadi
selebriti karena ratusan pasang mata tertuju padaku. Tapi ternyata cara
pengundiannya berbeda nomor yang kesebut tidk langsung dapat hadiah masih ada
empat penantang lain yang diundi untuk
memperebutkan satu hadiah, dan pada akhirnya nomorku di ambil dan dibunuh oleh
penantang jadi kesempatanku dapat hadiah hilang jadi perasaan girang hilang
menjadi serasa kecebur dalam kubangan es dingin yang kemudian membuatku membeku
lalu tersadar kalau itu hanyalah sebuah ilusi…
Tapi gagal mendapatkan hadiah itu
tak membuat aku termehek-mehek… karena ku mengingat kembali bahwa kita harus
tetap bisa bersyukur dalam segala situasi,
karena ada berjuta alasan untuk bersyukur dalam situasi seberat apapun
untuk melapangkan pikiran menjadi tenang dan bisa mengambil hikmah dari setiap
kejadian. Aku bersyukur bisa naik keatas panggung itu meskipun gagal membawa
pulang hadiahnya… karena berkat itu aku jadi banyak dikenal orang, bahkan
banyak langganan yang dulunya ngga ambil barang diaku tiba-tiba telepon order
karena kembali mengingatku setelah melihatku di panggung. Banyak juga yang
melihatku di toko kemuadian mengenaliku meskipun terkadang mereka berkata “kamu
yang kegirangan naik kepanggung trus ngga dapat hadiah itu ya?” kemudian mereka
tertawa dan akupun senang karena semua makhluk bisa berbahagia atas
kekonyolanku, dan yang satu lagi aku bersyukur karena kejadian itu aku bisa
lebih belajar untuk tidak terlalu menaruh harapan besar pada suatu yang tak
pasti karena undian itu adalah sesuatu yang tak pasti, sekeras apapun kita
bekerja kalu kita belum beruntung kita tak akan dapat hasilnya. Beda halnya
dengan bekerja keras untuk sesuatu yang pasti, misalnya aku bekerja keras
mendistribusikan barang dan meningkatkan omset sudah tentu insentif ku dapat
dan itu bisa untuk beli sepeda baru. Akhir kata terimakasih telah membaca
ceritaku yang panjang semoga bisa mengerti yang ku maksud karena aku hanyalah
si bodoh yang ingin berbagi cerita.