Photobucket

Tetap Bersyukur Saat Belum Beruntung

Kamis, 27 September 2012 · Posted in ,


Bunner besar Fun Bike yang bertema Bike To Nature with Radar Buleleng dalam rangka memperingati HUT Radar Buleleng ke 1 masih terpampang di depan kantor meskipun eventnya sudah lewat tapi entah kenapa cruw Radar Buleleng belum mencabutnya. Setiap melihat bunner tersebut kembali mengingatkanku pada kejadian minggu tanggal 23 september 2012 lalu.


Ya… aku adalah salah satu orang yang ikut dalam kegiatan bersepeda itu. Dari pertama lihat balihonya hasrat untuk ikut sudah menggebu… (tapi ngga sampai koprol sambil bilangg wawww…) karena yang pertama kulihat bukan acaranya dalam rangka apa tapi lihat hadiahnya… yaitu 6 buah sepeda polygon, 1 buah LCD TV dan 1 Buah Kulkas… dan kebetulan salah satu dari hadiah tersebut yaitu sepeda adalah barang yang kuimpikan untuk di beli agar si biru sepeda kesayanganku bisa pensiun atau bisa ku wariskan untuk adikku di kampung. Saking semangatnya sampai bela-belain ngerayu adik dede biar bisa ikut biar nanti diacaranya aku ada teman dan ngga celingak celinguk ngga karuan. Adik dede bilang mau ikut jadi aku bela-belain juga beli tiga tiket dengan alasan agar kesempatan menang semakin besar hehehehe….
Singkat cerita nih… saking semangatnya untuk ikutan acaranya radar buleleng tanggal 23, tanggal 22 aku sengaja tidur lebih cepat dari biasanya biar besoknya bisa bangun pagi. Karena pantai pelabuhan tempat acara lumayan jauh dari tempatku kos. Trims a lot buat someone special yang sudah rela ngebangunin jam 4 subuh plus nyiapin sarapan dan secangkir kopi hangat penambah semangat. Jemput adik dede kemudian ngegoes dari kos ketempat acara. Sampai disana bisa bersyukur karena banyak  langganan pemilik toko yang kukenal juga ikutan jadi seneng aja bisa bersepeda bersama meskipun cuma aku yang pakai merk sepeda yang bukan seponsor dari acara itu.
Setelah bersepeda tibalah saat pengundian hadiah… seperti lagunya girl band Blink “dagdigdug hatiku, dagdigdug jantungku” rasanya sama ketika hampir 11 tahun yang lalu untuk pertama kalinya menyatakan cinta pada si dia… hahayyyy nostalgia masa Abege kambuh walauupun sekarang masih abege sih tapi ada lanjutan tua nya… wkwkwkw… trereeerenggggggggggggg nomor kupon ku kesebut… wuihhhh langsung loncat kegirangan sambil dalam hati berkata “suksma Hyang Widi telah mendengar dan mewujudkan harapan hamba” naiklah aku kepanggung… beuuhhhhh serasa jadi selebriti karena ratusan pasang mata tertuju padaku. Tapi ternyata cara pengundiannya berbeda nomor yang kesebut tidk langsung dapat hadiah masih ada empat penantang lain  yang diundi untuk memperebutkan satu hadiah, dan pada akhirnya nomorku di ambil dan dibunuh oleh penantang jadi kesempatanku dapat hadiah hilang jadi perasaan girang hilang menjadi serasa kecebur dalam kubangan es dingin yang kemudian membuatku membeku lalu tersadar kalau itu hanyalah sebuah ilusi…
Tapi gagal mendapatkan hadiah itu tak membuat aku termehek-mehek… karena ku mengingat kembali bahwa kita harus tetap bisa bersyukur dalam segala situasi,  karena ada berjuta alasan untuk bersyukur dalam situasi seberat apapun untuk melapangkan pikiran menjadi tenang dan bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Aku bersyukur bisa naik keatas panggung itu meskipun gagal membawa pulang hadiahnya… karena berkat itu aku jadi banyak dikenal orang, bahkan banyak langganan yang dulunya ngga ambil barang diaku tiba-tiba telepon order karena kembali mengingatku setelah melihatku di panggung. Banyak juga yang melihatku di toko kemuadian mengenaliku meskipun terkadang mereka berkata “kamu yang kegirangan naik kepanggung trus ngga dapat hadiah itu ya?” kemudian mereka tertawa dan akupun senang karena semua makhluk bisa berbahagia atas kekonyolanku, dan yang satu lagi aku bersyukur karena kejadian itu aku bisa lebih belajar untuk tidak terlalu menaruh harapan besar pada suatu yang tak pasti karena undian itu adalah sesuatu yang tak pasti, sekeras apapun kita bekerja kalu kita belum beruntung kita tak akan dapat hasilnya. Beda halnya dengan bekerja keras untuk sesuatu yang pasti, misalnya aku bekerja keras mendistribusikan barang dan meningkatkan omset sudah tentu insentif ku dapat dan itu bisa untuk beli sepeda baru. Akhir kata terimakasih telah membaca ceritaku yang panjang semoga bisa mengerti yang ku maksud karena aku hanyalah si bodoh yang ingin berbagi cerita.

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.